Berberapa model literasi

Berberapa model literasi yang ditawarkan Kemendikbud sebagai berikut:

Tahapan Kegiatan pengembangan  literasi, sesuai panduan, sebagai gerakan berkelanjutan dikelompokan dalam tiga tahap.

1) Kegiatan Meningkatkan Pembiasaan
Melalui kegiatan yang difasilitasi guru yang diintegrasikan dalam pembelajaran. Contoh,
  1. guru memberikan peluang membaca di awal pembelajaran
  2. guru memberi tugas siswa belajar di perpustakaan.
  3. siswa mencari bahan bacaan sendiri.
  4. guru menugaskan siswa menganalisis dan merumuskan resume
  5. meningkatkan daya baca siswa dengan dukungan buku, e book, dan teknologi digital
2) Kegiatan Pengembangan
Tahap   pengembangan   merupakan   kelanjutan   dari   tahap   pembliasaan.   Sekolah mengagedakan berbagai kegiatan seperti pada contoh berikut:
a)   mengasah  kemampuan  peserta  didik  dalam  menanggapi  buku pengayaan secara lisan dan tulisan dalam diskusi
b)  membangun interaksi antarpeserta didik dan antara peserta didik dalam agenda khusus presentasi buku.
c)   mengasah kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis, analitis, kreatif, dan inovatif; seperti lomba menulis risensi atau menyajikan kritik buku.
d) mendorong peserta didik untuk selalu mencari keterkaitan antara buku dalam kegiatan pengenalan alam sekitarnya.
e)   Lomba menyajikan jurnal membaca buku.

3) Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan literasi pembelajaran  adalah mengembangkan pengalaman belajar siswa baik yang dilakukan dalam proses pembelajaran maupun  kegiatan mandiri. Kegiatan  ini bertujuan:
a)  mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi sehingga terbentuk pribadi pembelajar sepanjang hayat;
b)  mengembangkan kemampuan berpikir kritis; dan
c)  mengolah dan mengelola kemampuan komunikasi secara kreatif (verbal, tulisan, visual, digital) melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan dan buku pelajaran.
Contoh kegiatan literasi yang diintegrasikan dalam pemepelajaran
a) Lima belas menit membaca setiap hari sebelum jam pelajaran melalui kegiatan membacakan buku dengan nyaring, membaca dalam hati, membaca bersama, dan/atau membaca terpandu diikuti kegiatan lain dengan tagihan non-akademik atau akademik.
b)  Kegiatan   literasi   dalam   pembelajaran   dengan   tagihan akademik
c) Melaksanakan berbagai strategi untuk memahami teks dalam semua mata pelajaran (misalnya, dengan menggunakan graphic organizers ).
d) Menggunakan  lingkungan  fisik,   sosial   dan   afektif,   dan akademik disertai beragam bacaan (cetak, visual, auditori, digital) yang kaya literasi di luar buku teks pelajaran untuk memperkaya pengetahuan dalam mata pelajaran.
e) Penulisan  biografi  siswa-siswa  dalam  satu  kelas  sebagai proyek kelas.
f) Aplikasi teknologi dalam pembelajaran.
g) Pemanfaatan jejaring dalam kegiatan kolaborasi antar siswa dalam satuan pendidikan dan antarsatuan pendidikan.

I. Struktur Program
Kegiatan-kegiatan  yang  dipersyaratkan  dilengkapi  program  dalam  pengelolaannya, sekolah menyiapkan program dengan struktur sebagai berikut:
MODEL PRORAM LITERASI
NO.
KOMPONEN
URAIAN
1) Perencanaan
1.
Program
:
Gerakan Literasi
2.
Deskripsi Kondisi Nyata
:

3.
Masalah Utama
:

4.
Kegiatan (Solusi)
:


5.
Tujuan
:

6.
IndikatorPencapaian
:

7.
Strategi Pelaksanaan
:

8.
Tim    Pelaksana/ Uraian Tugas
:


2) Pelaksanaan
NO
Komponen Kegiatan
Pelaksanaan
Tanggal
1
Pelaksanaan Kegiatan dan Jadwal
1.       Rapat Pembahasan Program



2.       Implementasi Kegiatan Pembiasaan



3.       Implementasi Pembelajaran



4.       Evaluasi kegiatan

2
Jurnal Kegiatan
Uraian


Diisi dengan catatan dan bukti fisik kegiatan


3) Evaluasi Kegiatan
3.
Evaluasi pelaksanaan
:
Pelakasnaan Evaluas dilakukan secara berkala dan disampakan ke forum dewan guru dalam rapat evaluasi program.
4.
Evaluasi
Pencapaian



Instrumen Evaluasi
Evaluasi kegiatan literasi mencakup keterlaksanaan program dan keberhasilan program. Indikator pencapian tujuan yang terukur menjadi dasar perumusan instrumen. Target program pada tiap satuan pendidikan mencerminkan karakteristik keunggulan satuan pendidikan.
Contoh Instrumen:


NO
Indiktor
Ketercapaian
Ya
Tidak
4)       Evaluasi Keterlaksanan


1.
Sekolah membaharui bacaan siswa secara berkala.


2.
Sekolah    menyedaiakan    akses    internet pendukung pembelajaran


3.
Sekolah menyediakan e book.


4.
Guru melaksanakan pembiasaan membaca


5.
Guru memberikan peluang membaca di awal pembelajaran


6.
Mencapai        target        seluruh        siswa membiasaakan membaca.


7.
Guru  meningkatkan         potensi siswa
menggunakan TIK dalam pembelajaran


5)       Evaluasi Pencapaian Hasil
8.
Siswa  merumuskan  resume   materi  yang dibaca di perpustakaan.


9.
Siswa   membiasakan   membaca   sebelum belajar dilaksanakan.


10.
Lima % siswa yang menunjukan kompetensi yang berkunggulan sehingga dapat berkompetisi dengan siswa dari sekolah lain.




Instrumen  evaluasi  keterlaksanaan  dan  ketercapaian  target  program  perlu  sekolah siapkan saat program disusun atau sebelum program dilaksanakan.